Seorang Pengemis dan Penjual Mainan (Sebuah Refleksi)

Kejadian ini terjadi ketika saya mengantarkan teman saya berbelanja di mini market di salah satu kawasan kampus di surabaya. Ketika sampai saya tidak ikut masuk ke mini market namun saya lebih memilih berada di atas motor karena masuk pun tidak ada niatan untuk membeli sesuatu. Ketika itu saya melihat dua orang yang selalu berada di tempat itu setiap malam ketika saya lewat. Malam itu malam puasa. Saya yang hanya duduk di atas motor terus mengamati kedua orang itu.

Yah, kedua orang itu yang satu adalah pengemis muda seusia anak SMP yang duduk sendirian di depan pintu sambil mengangkat gelas air mineral. Beberapa pengunjung yang keluar dari minimarket datang menghampiri dan memberikan uang barang seribu atau dua ribu. Sikap yanga agak ndelosor dan memasang wajah iba menarik perhatiang orang untuk bersedakah. Setelah uang itu masuk ke gelas mineral dengan segera pengemis itu memasukkannya ke kantong belakang. Dia melihat saya yang terus mengamati tingkah lakunya, kami sempat bertemu pandang namun dia mengalihkan pandangannya Continue reading